ShoutMac // Opini

Alasan Saya Pakai MacBook

June 23, 2019

Tidak terasa, saya sudah memakai MacBook hampir 10 tahun (terhitung sejak tahun 2009 yang lalu). Berawal dari teman kuliah saya yang waktu itu baru saja membeli MacBook dan membawanya di kelas. Dan tentu saja saya minta izin untuk mencobanya sebentar. Kebetulan waktu itu saya memang belum membeli laptop untuk kepentingan kuliah. Pertama kali coba, saya langsung terpana. Alhasil saya pun minta ke orang tua agar dibelikan laptop MacBook saja, bukan merek lainnya.

Sampai saat ini pun saya juga masih menggunakan MacBook. Ada banyak alasan saya memakai MacBook hingga saat ini, salah satunya adalah kenyamanan yang tidak saya temukan ketika memakai laptop yang lain. Ya wajar sih, harganya juga di atas rata-rata laptop biasa. Selain kenyamanan, apa saja sih alasan saya pakai MacBook?

Trackpad MacBook Lebih Nyaman dari Laptop Lain

Saya sudah bertualang ke beberapa laptop selain MacBook, dan menemukan kenyamanan menggunakan trackpad hanya di MacBook. Saya pernah menggunakan laptop Asus, Acer, Lenovo, dan Dell. Faktanya, saya kurang nyaman saat menggunakan trackpad laptop-laptop itu. Saya harus menyiapkan mouse untuk tambahan saat bekerja, apalagi jika saya butuh untuk mendesain. Saat pakai MacBook, saya tak perlu mouse saat menggunakan aplikasi seperti Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop.

Saya yakin alasan ini tidak bisa dibantah oleh orang yang sudah merasakan menggunakan MacBook untuk daily driver-nya. Bahkan istri saya–yang dulunya pengguna Acer–mengakui hal ini.

Tampilan macOS yang Sederhana, Instal Aplikasinya Mudah

Mau diakui atau tidak, tampilan sistem operasi di MacBook (macOS) ini menjadi kiblat bagi banyak tampilan sistem operasi distro Linux. Pertama kali saya lihat macOS, saya juga terkesima dengan tampilannya yang sederhana. Desain ikonnya juga lebih lucu dan warnanya menarik.

Tak hanya itu, saat instal aplikasi di macOS rata-rata sangat mudah, tinggal copy paste saja ke folder Applications. Namun, ada beberapa aplikasi tertentu–biasanya yang berekstensi .pkg–yang memang harus instal dengan cara klik Next dan Next seperti halnya di Windows.

Tidak Ada Virus di macOS

Selama ini memang belum dijumpai macOS terjangkit virus. Mungkin karena pengguna macOS tidak sebanyak Windows sehingga yang membuat virus enggan. Selain itu, untuk menerobos keamanan sistem operasi berbasis UNIX ini memang lebih susah karena banyak otentifikasi yang muncul untuk menjalankan program. Apalagi di macOS Catalina ini kabarnya keamanannya bakal diperketat. Bahkan Adobe Photoshop saja saat menyimpan file sistem preferensinya harus meminta izin pada pengguna.

macOS Gratis dan Aplikasi Pendukungnya Gratis

Berbeda dengan Windows yang harus bayar sekian juta untuk satu lisensi komputer, MacBook sudah dibekali dengan sistem operasi yang gratis. Selain itu, aplikasi perkantoran sejenis Word, Excel, dan PowerPoint bawaan macOS ini juga gratis dan sudah terpasang saat kamu membeli MacBook.

Kamu juga bisa menemukan banyak aplikasi gratis lainnya di App Store. Di App Store juga ada yang berbayar sih. Namun, selama ini saya lebih memilih memasang aplikasi yang gratis saja. Lagi pula itu sudah cukup menyelesaikan kebutuhan saya selama ini.

Cocok untuk Programmer

Selama menjalani masa kuliah saya cukup bisa menyelesaikan banyak kebutuhan saya dengan MacBook. Jika ada aplikasi yang benar-benar harus menggunakan Windows, saya bisa menggunakan BootCamp (fitur dualboot macOS dan Windows). Atau misalkan aplikasinya tidak terlalu berat, saya bisanya menggunakan VirtualBox.

Cukup sedikit pekerjaan/tugas kuliah yang butuh Windows. Kebanyakan sudah bisa teratasi dengan aplikasi bawaan macOS atau biasanya porting aplikasi Linux dengan Brew atau MacPort di Terminal.

Untuk saya yang kuliah di bidang Teknik Komputer, untuk pemrograman C, C++, atau Python bisa diatasi dengan Terminal. Untuk MatLab, dulu juga ada versi Mac. Sayangnya saat ini saya sudah tidak menggunakan MatLab lagi, jadi tidak tahu perkembangannya.

Mengapa saya katakan cocok untuk programmer? Hal ini terbukti dengan banyak aplikasi programming yang mendukung macOS. Visual Studio Code yang notabene adalah produk Microsoft, juga tersedia untuk versi Mac. Android Studio juga lebih optimal saat digunakan di macOS dibandingkan di Windows. Dan pekerjaan saya saat ini juga tidak jauh dari aplikasi-aplikasi itu.

MacBook Memang Spec Sederhana, Tapi Gahar Performanya

Pernahkah kamu membandingkan laptop dengan spesifikasi yang lebih tinggi dari MacBook tertentu namun performanya tidak lebih baik dari MacBook pembandingnya? Hal ini akan terasa jika kamu menggunakan aplikasi berat seperti Android Studio atau browser.

Sudah 3 tahun ini saya menggunakan MacBook Air Early 2015 yang memiliki prosesor 1,6 GHz Intel Core i5 dan RAM 8 GB. Untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang berat, tetap aman. Hanya saja tidak dianjurkan menggunakan MacBook Air ini untuk kepentingan rendering (salah proses akhir dalam pembuatan video). Saya pernah mencobanya dan MacBook air jadi bising dan terasa panas. Jika ini kamu lakukan terlalu sering, MacBook kamu bisa rusak.

Nongkrong Bawa MacBook Bisa Menyita Perhatian Orang Lain

Bagi kamu yang sudah biasa menggunakan MacBook, pakai MacBook ya terasa biasa saja. Namun, bagi orang lain yang tidak pernah atau tidak punya MacBook, biasanya akan sedikit merasa terpana melihat MacBook. Jika kamu tidak percaya, coba kamu nongkrong di tempat makan dan pakai MacBook, pasti ada saja mata yang memperhatikan MacBook-mu. Apalagi jika MacBook-mu adalah keluaran terbaru.

Poin ini kok bisa jadi alasan? Hehe. Ya, ini juga bisa membuat saya sedikit bangga pakai MacBook. Tapi saya sengaja menaruhnya di alasan paling bawah karena memang alasan ini tidak menambah produktivitas saya.

Itulah beberapa alasan saya mengapa tetap memakai MacBook hingga saat ini. Bahkan seandainya uang tabungan saya sudah cukup, saya juga akan beli MacBook lagi yang lebih bagus dari MacBook yang sedang saya pakai ini. Apalagi keadaan MacBook White (Mid 2010) punya saya sudah menua dan sudah selayaknya diganti dengan yang baru.

Nah, kalau kamu, apa yang membuat kamu memutuskan pakai MacBook?

Seorang yang suka menulis mengenai produk Apple.